Headlines News :
Home » » Mengasah Kecerdasan Finansial dalam Keluarga

Mengasah Kecerdasan Finansial dalam Keluarga

Written By Admin on Jumat, 17 Februari 2012 | 08.20


Konon, hanya ada dua kekuatan yang mampu mempengaruhi manusia, yaitu uang dan ilmu. Uang memang bukan segalanya. Tapi tanpa uang, kini kita tidak bisa berbuat apa-apa. 

Uang sering kali menjadi kambing hitam cekcok dalam rumah tangga. Sangat banyak kasus perceraian terjadi, karena dipicu oleh masalah keuangan. Entah sang istri ngambek, karena tidak mendapat jatah uang belanja sampai ambang batas kesabarannya. Atau mereka yang berlebih secara finansial, tapi bersilang pendapat dalam penggunaannya.

Kalau memang demikian, pokok permasalahannya berarti bukan pada uangnya, tapi lebih pada manajemen keuangannya. Rasulullah SAW pernah mengingatkan, “Kekayaan yang hakiki bukanlah dengan banyaknya harta. Namun, kekayaan yang hakiki adalah hati yang selalu merasa cukup.” (Muttafaq ‘alaih)
 

Memang, manusia tak pernah merasa puas dengan apa yang mereka miliki. Tapi, terkadang seseorang baru merasa aman pada titik tertentu. Misalnya, dia akan merasa aman, kalau pemasukannya mencapai Rp 3 juta setiap bulan.

Oleh karena itu, kecerdasan finansial sangat dibutuhkan dalam sebuah keluarga, agar tidak terjadi lebih besar pasak daripada tiang. Solusinya, mensyukuri berapa pun penghasilan yang didapat dalam sebulan, dan terus berusaha sampai pada titik ia merasa aman. Untung-untung kalau bisa berinvestasi. Dengan demikian, ia akan merasa cukup.

Menurut Joannes Widjayanto, seorang financial planner, perencanaan keuangan pribadi atau keluarga itu sangat diperlukan. Tidak ada pengelolaan keuangan yang baik, tanpa perencanaan keuangan yang baik. Tanpa arah dan tujuan yang jelas, kita cenderung memboroskan uang yang kita peroleh dengan susah payah. 

Sementara itu, Husein Syahatan dalam bukunya Ekonomi Rumah Tangga Muslim menyatakan bahwa pengaturan keuangan seseorang harus seimbang. Dalam artian, tidak menghabiskan seluruh yang didapatkan dalam semalam. 

Untuk menciptakan keseimbangan itu, Husein mengklasifikasikan kebutuhan rumah tangga menjadi tiga tingkat, yaitu primer, sekunder, dan tersier. Setiap pengeluaran keuangan, harus disandarkan pada tingkat kebutuhan itu. Misalnya, mengutamakan kebutuhan primer sehari-hari, seperti uang belanja, biaya listrik, telepon dan air, dan biaya sekolah anak.

Namun dewasa ini, masih banyak pasangan suami-istri yang belum sadar akan pentingnya perencanaan keuangan keluarga. Terlebih pasangan yang belum dikaruniai anak. Mereka merasa belum mempunyai tanggungan, dan hanya berpikir untuk makan serta kebutuhan pribadinya masing-masing. 

Idealnya, perencanaan keuangan keluarga harus dibicarakan sejak kali pertama sebuah pasangan bersatu dalam ikatan suci. Mulai dari kebutuhan hidup sehari-hari, piknik keluarga, hingga persiapan masa depan anak. Sehingga, ketika si kecil lahir, persiapan untuk masa depannya sudah terpenuhi.

Ada beberapa tahapan dalam perencanaan keuangan keluarga. Pertama, ketahuilah situasi keuangan sekarang, kemudian rincilah kebutuhan keluarga, dan membuat skala prioritas. Dengan begitu, kita mampu meminimalisir biaya yang tak terlalu penting dalam rumah tangga. 

Kedua, menentukan tujuan keuangan. Misalnya, untuk naik haji, atau menyekolahkan anak di sekolah yang bergengsi. Ketiga, menabung atau berinvestasi. Karena menabung merupakan konsumsi yang tertunda.

Jika perencanaan ini bisa diterapkan dengan baik, maka kebutuhan keluarga akan lebih mudah untuk dikendalikan. Paling tidak, perkawinan Anda tidak akan runtuh hanya karena masalah keuangan./Febrianti
Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

'Quote'

“Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah"
- Pramoedya Ananta Toer-

" Pensil yang tumpul lebih baik dari ingatan yang tajam"
- Kaelany HD -

" Wa Laa Tamutunna Illa wa antum Kaatibuun "
- Prof.Ali Yaqub -




 
Support : Ekonomi Islam | Yans Doank | Murabahah Center
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. Ryan's Blog - All Rights Reserved
Template Design by Creating Website Published by Yans Doank