Headlines News :
Home » » Hidayah Sapa Sang Misionaris

Hidayah Sapa Sang Misionaris

Written By Admin on Sabtu, 28 Januari 2012 | 22.09


Hidayah Sapa Sang Misionaris


Sebagai misionaris, Bernard Abdul Jabar mengemban misi memurtadkan umat Islam. Tapi saat hidayah datang kepadanya, ia tak kuasa menolaknya. Kini ia aktif menyebarkan agama Islam.


Sebelum beragama Islam, Bernard Abdul  Jabar  (35) pemeluk Katholik yang taat. Ia hidup di lingkungan keluarga Katholik. Sejak kecil ia sudah terlibat dalam kegiatan paroki. Beranjak dewasa, pria kelahiran Surabaya itu masuk sekolah seminari. “Saya bercita-cita menjadi misionaris,” ujar ayah sembilan anak itu.

Di seminari Bernard mempelajari Islam. Tapi bukan untuk masuk Islam, bahkan sebaliknya  untuk memurtadkan umat Islam. Ia mengemban misi pemurtadan khususnya di daerah-daerah terpencil yang masyarakatnya miskin dan ilmu agamanya sangat minim.

Sembilan tahun menjadi misionaris ia mengaku telah banyak mempelajari agama Islam. Bernard membaca al-Qur’an, belajar bahasa Arab, dan mempelajari kitab kuning. Semua itu dengan tujuan mewujudkan misi memurtadkan umat Islam.

Segala cara ditempuh Bernard untuk memalingkan umat Islam dari agamanya. Sebagaimana tertera pada Matius 10 ayat 16,  “ Kalian adalah domba di tengah-tengah serigala, maka liciklah kalian sebagaimana liciknya ular dan lembutlah kalian sebagaimana lembutnya burung merpati”  Itu artinya, papar Bernard, para misionaris boleh menghalalkan segala cara untuk memurtadkan umat Islam. Bahkan mereka mempunyai program 3M: Memacari, Menghamili, dan Mengawini. 

Bahkan Bernard berpura-pura menjadi orang Islam agar bisa dekat dengan umat Islam yang diincar untuk dimurtadkan. Tak heran jika banyak yang mengenalnya sebagai orang Islam. Padahal di dalam hatinya tertanam niat busuk untuk menjerumuskan umat Islam ke dalam jurang kekafiran.

Namun siapa sangka hidayah Allah datang kepadanya. Setelah bertahun-tahun mempelajari Islam untuk kejahatan, kini ia melihat kebenaran dalam agama Islam. Sebaliknya, ia mulai ragu dengan agama yang telah dipeluknya sejak kecil. Setelah mantap dengan agama Islam yang telah dipelajarinya, Bernard akhirnya memutuskan untuk memeluk agama Islam. Pada tahun 2000 ia mengucapkan syahadat di Masjid al-Furqon Jakarta. Sejak itu pula ia merasakan ketenangan dalam hidupnya karena tak lagi berpura-pura menjadi orang Islam.  

Sebagai mantan misionaris dan diketahui masuk Islam banyak rintangan menghadang Bernard. Teror berdatangan dari teman-temannya di gereja, bahkan orangtua awalnya tidak menerima kepindahan Bernard ke dalam agama Islam. Apalagi sang kakek, tokoh Katholik di Malang. Namun Bernard tak terpengaruh. Tekadnya telah bulat untuk memeluk Islam.

Setelah masuk Islam ia berkelana mencari ilmu untuk memperdalam agama Islam. Pesantren-pesantren menjadi tujuan utama menimba ilmu. “ Walaupun tidak nyantri, saya belajar agama dari para kiai ,”  ujarnya.

Menjadi Muslim sejati sudah menjadi pilihannya. Maka pria yang aktif di berbagai organisasi  Islam ini, bertekad akan menunjukkan sikap seorang Muslim terutama pada keluarganya.
Tak cuma itu, Bernard pun ingin menyebarkan agama Islam. Khususnya ke daerah-daerah yang dulu menjadi target kristenisasi saat ia masih menjadi misionaris. “ Kita disuruh berdakwah menyerukan agama Islam bukan dengan kekerasan dan paksaan tapi tunjukkan lewat perilaku,” ujar Ketua Program Dakwah Dewan Dakwah Islam Indonesia (DDII). 

Kini hari-hari Bernard diisi untuk berdakwah di Jalan Allah. Ia aktif di berbagai organisasi Islam hingga menjadi Ketua Himpunan Muallaf se- Indonesia dan Pembina Gerakan Forum Antipemurtadan.
Bernard Abdul Jabar telah mengislamkan banyak orang. Bulan lalu misalnya, ia mengislamkan 80 orang sekaligus di Sulawesi. Sungguh tugas mulia. Majalah Gontor
Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

'Quote'

“Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah"
- Pramoedya Ananta Toer-

" Pensil yang tumpul lebih baik dari ingatan yang tajam"
- Kaelany HD -

" Wa Laa Tamutunna Illa wa antum Kaatibuun "
- Prof.Ali Yaqub -




 
Support : Ekonomi Islam | Yans Doank | Murabahah Center
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. Ryan's Blog - All Rights Reserved
Template Design by Creating Website Published by Yans Doank