BMT (Baitul Maal Wa Tamwiil) merupakan
lembaga keuangan mikro syariah yang notabenenya lembaga keuangan aset umat.
Dengan semangat pemberdayaan, maka permasalahan umat pun menjadi ringan.
Salah satu BMT yang terletak di sudut
pasar Ciputat adalah BMT Al-Fath IKMI. BMT yang berdiri pada 13 Oktober 1996
ini telah membuktikan perannya sebagai Lembaga Keuangan Mikro Syariah (LKMS),
yaitu menyejahterakan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Adapun UMKM yang
menjadi sasarannya yaitu pasar Ciputat, Pemulang, dan sekitarnya.
Menurut Saimin, Manajer Baitut
Tamwil, BMT diambil dari dua kata, Baitul Maal dan Baitut Tamwil.
Baitul Maal berfungsi sebagai pengumpul dana dari berbagai dana zakat,
infak dan sedekah (ZIS). Kemudian didistribusikan kepada orang-orang yang tidak
mampu atau delapan asnaf penerima zakat.
Sedangkan Baitut Tamwil
menawarkan jasa sebagai perantara menghimpun dan menyalurkan dana, melalui
kegiatan simpan pinjam. Dengan demikian, keduanya memiliki fungsi dan kegiatan
yang berbeda, tapi saling terkait.
Sebagai lembaga yang mengemban misi
sosial, maka dibentuklah divisi Baitul Maal yang dikelola secara
terpisah, agar dapat berjalan secara optimal melayani umat. Dan sebagai lembaga
bisnis, maka dibentuklah Baitut Tamwil yang dikelola oleh tenaga muslim
yang profesional di bidang keuangan. Dengan demikian, akan muncul lembaga
keuangan syariah yang sehat, berkualitas, dan memenuhi harapan umat.
Secara umum, Baitul Maal ini
mempunyai empat kegiatan utama. Yaitu, pemberian modal kerja bagi masyarakat
yang tidak mampu dengan menggunakan akad Al-Qard, program pendidikan,
kegiatan sosial, dan pembiayaan. Kini, Baitul Maal Al-Fath telah mampu
menghimpun dana sebesar 4 juta rupiah per bulannya.
Sedangkan Program Baitut Tamwil
adalah memberikan pembiayaan dan pembinaan kepada mitranya. Kini, Baitut
Tamwil Al-Fath telah mampu menghimpun dana sebesar 10 Miliar tiap tahunnya.
Dan 60 persennya disalurkan untuk pembiayaan.
Menurut Imam Turmudzi Ms., Manajer Baitul
Maal, sejak tahun 2006, BMT Al-Fath menerapkan program pendidikan anak
asuh, dengan memberi beasiswa sekolah kepada anak-anak sekolah setingkat
SMP-SMA.
Tidak hanya itu, anak asuh juga
mendapat bimbingan rohani. Mereka memperoleh pengajian setiap seminggu sekali.
Dengan harapan, mampu meningkatkan keimanan dan ketakwaan mereka kepada Allah
SWT. “Bahkan sebelum mengambil uang bulanan, anak-anak wajib menyetor juz
amma dahulu,” papar Imam.
Setiap tahunnya, BMT Al-Fath mampu
membiayai 39-41 anak asuh. Hingga saat ini, ada beberapa anak asuh yang telah
bekerja di BMT Al-Fath. Ke depan, upaya pemberdayaan masyarakat ini masih terus
digalakkan. “Harapan kami program ini dapat berkembang terus dan BMT Al-Fath
dapat mengepakkan sayapnya lebih luas lagi,” ungkap Imam.
Muhammad Saman ( 21 ), salah seorang
anak asuh BMT, kini telah bekerja di BMT Al-Fath. Ia merasa sangat puas dan
bersyukur bisa menyelesaikan sekolahnya sampai lulus SMA, meskipun kedua orang
tua sudah tiada. “Dengan mendapatkan beasiswa, belajar lebih termotivasi untuk
mendapatkan hasil kelulusan lebih baik lagi,” ungkapnya.
Demikian juga Nur Milatin. Setelah
menerima beasiswa, ia mengaku bisa meringankan beban kedua orangtuanya. Bahkan,
dari penghasilan selama bekerja di BMT Al-Fath, sekarang ia dapat melanjutkan
studinya ke perguruan tinggi swasta di Pamulang.
Kelak, ketika cita-cita mereka menjadi
orang sukses terwujud, maka mereka pun bisa membantu orang lain yang
membutuhkan, sebagaimana mereka pernah mendapatkan bantuan dari BMT Al-Fath.
Sebuah cita-cita yang mulia./febrianti
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !