Headlines News :
Home » , , , , , » Dari Bencana Menuju Kemandirian Bersama Dompet Dhuafa

Dari Bencana Menuju Kemandirian Bersama Dompet Dhuafa

Written By Admin on Rabu, 17 Juli 2024 | 01.39

dompet dhuafa
27 Maret 2009,Tepat di waktu subuh saat kumandang adzan membangunkan manusia untuk bergegas melaksanakan salat tetapi banyak yang masih terlelap dalam mimpi,  tragedi besar menghantam kehidupan warga Situ Gintung, Ciputat. Tanggul yang selama ini menahan volume air yang besar tiba-tiba jebol, menyapu bersih rumah-rumah dan meninggalkan jejak kehancuran. Sekitar sejuta rubik air Situ Gintung menerjang pemukiman warga, ratusan orang meninggal dunia dan 300 rumah yang ada di wilayah sekitar hancur dan rusak. 

Salah satu korban yang terkena dampak besar adalah Pak Hadi, seorang kepala keluarga yang kehilangan hampir segalanya dalam sekejap mata. Pak Hadi adalah seorang pemilik toko sembako yang mengandalkan usahanya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Kehilangan tempat tinggal dan usaha yang telah ia bangun membuatnya tidak hanya kehilangan sumber penghasilan, tetapi juga harapan untuk masa depan keluarganya. 

Namun, di tengah kegelapan itu, bantuan datang dari arah yang tak terduga. Dompet Dhuafa, sebuah lembaga kemanusiaan yang telah berdiri selama 31 tahun, hadir memberikan uluran tangan melalui berbagai program pemberdayaan.

Melalui program "Smiling Foundation", Dompet Dhuafa memberikan bantuan awal berupa kebutuhan pokok dan tempat tinggal sementara. Tetapi, mereka tidak berhenti di situ. Mereka memahami bahwa bantuan yang berkelanjutan adalah kunci untuk benar-benar mengubah hidup seseorang. Oleh karena itu, mereka mengajak Pak Hadi untuk kembali bangkit memulai usahanya di bidang yang sama yaitu Toko Sembako.

Pak Hadi tidak hanya mendapatkan bantuan dana untuk membeli kebutuhan barang-barang yang akan dijual saja, tetapi juga mendapatkan bimbingan dan pendampingan dari para mentor yang telah disiapkan oleh Dompet Dhuafa. Bahkan Dompet Dhuafa juga memberikan pelatihan manajemen usaha, pemasaran, dan akses ke pasar yang lebih luas.

Selama beberapa bulan, Pak Hadi tekun belajar dan berusaha. Perlahan tapi pasti, hasil tokonya mulai tumbuh dan berkembang. Berkat pendampingan dan kontrol penuh dari Dompet Dhuafa senyum pak Hadi Kembali bersinar. Tokonya saat ini lebih tertata rapi dari sebelum bencana datang. Ia kini memahami bagaimana manajemen toko dan cara pemasarannya.

Melalui program "Belajar Melayani" yang diusung oleh Dompet Dhuafa, Pak Hadi juga diajarkan nilai-nilai sosial, bagaimana memberikan manfaat lebih kepada orang lain, dan pentingnya berbagi kebahagiaan. Bahkan kisah mustahik menjadi muzakki kini ia rasakan.

Lima tahun setelah bencana itu, kehidupan Pak Hadi telah berubah drastis. Usahanya berkembang pesat, tidak hanya mampu memenuhi kebutuhan keluarganya, tetapi juga menciptakan lapangan pekerjaan bagi warga sekitar. Pak Hadi kini menjadi teladan, bukti nyata bagaimana pemberdayaan dapat mengubah hidup seseorang dari ketidakberdayaan menjadi kemandirian.

Peran Dompet Dhuafa dalam hidup Pak Hadi tidak bisa diabaikan. Selama 31 tahun, mereka telah berkomitmen untuk selalu hadir di tengah masyarakat yang membutuhkan. Melalui program-program inovatif dan berkelanjutan, mereka terus belajar dan berusaha melayani dengan lebih baik. Kisah Pak Hadi hanyalah satu dari sekian banyak kisah sukses lainnya yang tercipta berkat dedikasi dan kerja keras dari tim Dompet Dhuafa.

Dengan semangat #DompetDhuafa31Tahun, mari kita terus dukung dan berpartisipasi dalam program-program mereka, agar lebih banyak lagi Pak Hadi yang bisa merasakan manfaat dan bangkit dari keterpurukan. Bersama Dompet Dhuafa, kita percaya bahwa setiap bencana bisa menjadi awal dari sebuah harapan baru, menuju kehidupan yang lebih baik dan berdaya.

"Tulisan ini diikutsertakan dalam Lomba Blog 31 Tahun Dompet Dhuafa Melayani Masyarakat"




Share this article :

2 komentar:

'Quote'

“Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah"
- Pramoedya Ananta Toer-

" Pensil yang tumpul lebih baik dari ingatan yang tajam"
- Kaelany HD -

" Wa Laa Tamutunna Illa wa antum Kaatibuun "
- Prof.Ali Yaqub -




 
Support : Ekonomi Islam | Yans Doank | Murabahah Center
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. Ryan's Blog - All Rights Reserved
Template Design by Creating Website Published by Yans Doank