Tak dapat dipungkiri para ilmuwan Muslim dahulu telah banyak menyumbangkan pemikiran dan karyanya lewat penemuan-penemuannya dan mereka tuangkan di atas kertas. Dan hingga kini karya mereka terus digunakan bahkan diadopsi oleh Barat dan semua penjuru dunia.
Namun
sayang, masyarakat lebih familiar dengan para Ilmuwan Barat dibandingkan para
Ilmuwan Muslim. Maka sudah saatnya masyarakat dikenalkan pada mereka yang
sesungguhnya telah merubah peradaban dunia lewat karyanya.
Salah satu karyanya yang sangat monumental yaitu Muqaddimah. Buku yang ditulis oleh seorang ilmuwan dan sejarawan agung pada abad ke-14 M ini tercatat memberikan pengaruh luar biasa. Tidak hanya mewarnai pemikiran dunia Islam,namun juga peradaban Barat.
Pemikir dari Tunisia, Afrika Utara ini dalam bukunya yang sangat popular itu membedah dan mengupas masalah teologi Islam. Selain itu, ia pun membahas sains atau ilmu pengetahuan alam. Ia mengupas tentang studi biologi dan kimia dalam bab tersendiri.
Sejumlah pemikir sepakat bahwa Muqaddimah adalah karya pertama yang mengkaji filsafat sejarah, ilmu-ilmu sosial, demografi, histografi serta sejarah budaya. Bahkan menurut IM Oweiss, Muqaddimah merupakan salah satu buku perintis ekonomi modern.
Selain itu, Guru besar sosiologi di Universitas of Aberdeen-Scotland, Dr.Bryan S. Turner mengakui bahwa tulisan sosial dan sejarah karya Ibnu Khaldun hanya satu-satunya dari tradisi intelektual yang diterima dan diakui dunia.
Sedangkan
Menurut Ahmad Syafii Ma'arif, salah satu tesis Ibnu Khaldun dalam Al-Muqaddimah
yang sering dikutip adalah: `'Manusia bukanlah produk nenek moyangnya, tapi
adalah produk kebiasaan-kebiasaan sosial.
'' Secara
garis besar, Tarif Khalidi dalam bukunya Classical Arab Islam membagi
Al-Muqaddimah menjadi tiga bagian utama Pertama, membicarakan histografi
mengupas kesalahan-kesalahan para sejarawan Arab-Muslim.
Kedua,
Al-Muqaddimah mengupas soal ilmu kultur. Bagi Ibnu Khaldun, ilmu tersebut merupakan
dasar bagi pemahaman sejarah. Ketiga, mengupas lembaga-lembaga dan ilmu-ilmu
keislaman yang telah berkembang sampai dengan abad ke-14.
Di
tangan Ibnu Khaldun, sejarah menjadi sesuatu yang rasional, faktual dan bebas
dari
dongeng-dongeng,'' papar Syafii Ma'arif. Bermodalkan pengalamannya yang
malang-melintang
di dunia politik pada masanya, Ibnu Khaldun mampu menulis
Almuqaddimah
dengan jernih. Dalam kitabnya itu, Ibnu Khaldun juga membahas
peradaban
manusia, hukum-hukum kemasyarakatan dan perubahan sosial.
Dan karya lain Ibnu Khaldun yang bernilai di antaranya, Atta'riif bi Ibn Khaldun (kitab autobiografi tentang sejarah Ibnu Khaldun); Muqaddimah (pendahuluan atas kitabu al-'ibar dengan corak sosiologis-historis, dan filosofis); Lubab al-Muhassal fi Ushul ad-Diin (kitab tentang permasalahan dan pendapat-pendapat teologi).
Selain Ibnu Khaldun yang tersohor dengan kitab Muqaddimahnya, Ibnu Sina terkenal dengan penemuannya dalam bidang kedokteran. Ilmuwan yang dikenal sebagai bapak pengobatan modern ini sejak kecil sudah mahir dalam pengobatan. Kejeniusnya membuat ia cepat menguasai banyak ilmu walaupun masih berusia muda.
Ia
mempelajari ilmu kedokteran pada Isa bin Yahya, seorang Masehi. Belum lagi
usianya melebihi enam belas tahun, kemahirannya dalam ilmu kedokteran sudah
dikenal orang, bahkan banyak orang yang berdatangan untuk berguru kepadanya. Ia
tidak cukup dengan teori - teori kedokteran, tetapi juga melakukan praktek dan
mengobati orang - orang sakit.
Ia
tidak pernah bosan atau gelisah dalam membaca buku - buku filsafat dan setiap
kali menghadapi kesulitan, maka ia memohon kepada Tuhan untuk diberinya
petunjuk, dan ternyata permohonannya itu tidak pernah dikecewakan. Sering -
sering ia tertidur karena kepayahan membaca, maka didalam tidurnya itu
dilihatnya pemecahan terhadap kesulitan - kesulitan yang dihadapinya.
Dalam
bidang materia medeica, Ibnu Sina telah banyak menemukan bahan nabati baru
Zanthoxyllum budrunga - dimana tumbuh - tumbuhan banyak membantu terhadap beberapa
penyakit tertentu seperti radang selaput otak (miningitis).
Ibnu Sina pula sebagai orang pertama yang menemukan peredaran darah manusia, dimana enam ratus tahun kemudian disempurnakan oleh William Harvey. Dia pulalah yang pertama kali mengatakan bahwa bayi selama masih dalam kandungan mengambil makanannya lewat tali pusarnya.
Dia jugalah yang mula - mula mempraktekkan pembedahan penyakit - penyakit bengkak yang ganas, dan menjahitnya. Dan dia juga terkenal sebagai dokter ahli jiwa dengan cara - cara modern yang kini disebut psikoterapi.
Sekalipun
ia hidup dalam waktu penuh kegoncangan dan sering sibuk dengan soal negara, ia
menulis sekitar dua ratus lima puluh karya. Diantaranya karya yang paling
masyhur adalah “Qanun” yang merupakan ikhtisar pengobatan Islam dan diajarkan
hingga kini di Timur. Buku ini dterjemahkan ke baasa Latin dan diajarkan
berabad lamanya di Universita Barat. Karya keduanya adalah ensiklopedinya yang
monumental “Kitab As-Syifa”. Karya ini merupakan titik puncak filsafat
paripatetik dalam Islam.
Dalam
dunia Islam kitab - kitab Ibnu Sina terkenal, bukan saja karena kepadatan
ilmunya, akan tetapi karena bahasanya yang baik dan caranya menulis sangat
terang. Selain menulis dalam bahasa Arab, Ibnu Sina juga menulis dalam bahasa
Persia. Buku - bukunya dalam bahasa Persia, telah diterbitkan di Teheran dalam
tahun 1954.
Dalam
ilmu kedokteran, kitab Al-Qanun tulisan Ibnu Sina selama beberapa abad menjadi
kitab rujukan utama dan paling otentik. Kitab ini mengupas kaedah-kaedah umum
ilmu kedokteran, obat-obatan dan berbagai macam penyakit. Seiring dengan
kebangkitan gerakan penerjemahan pada abad ke-12 masehi, kitab Al-Qanun karya
Ibnu Sina diterjemahkan ke dalam bahasa Latin.
Kini
buku tersebut juga sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris, Prancis dan
Jerman. Al-Qanun adalah kitab kumpulan metode pengobatan purba dan metode
pengobatan Islam. Kitab ini pernah menjadi kurikulum pendidikan kedokteran di
universitas-universitas Eropa
Sementara itu, ilmuwan muslim yang memberikan sumbangan di bidang Fiska yaitu, Ibnu Al-Haitham. Ia adalah salah seorang tokoh cendikiawan sains yang terkenal dan termasyhur dengan ketinggian ilmunya di tanah Arab dan di benua Eropa pada zamannya.
Keintelektualan Ibnu Haitham terbukti
ketika beliau masih menjadi seorang pelajar dengan kecenderungan beliau
terhadap berbagai bidang ilmu. Beliau tidak jemu menimba ilmu pengetahuan, baik
agama maupun umum seperti ilmu matematika, fisika, astronomi, kedokteran,
falsafah, mantik dan lain-lain lagi.
Ini lah beberapa contoh sumbangan Ilmuwan
yang lahir di kota Iraq ini, penemuannya yang terkenal ialah hukum pembiasan. Yaitu hukum fisika yang menyatakan bahawa sudut
pembiasan dalam pancaran cahaya sama dengan sudut masuk.
Menurut pengamatan Ibnu Al-Haitham, beliau
berpendapat bahwa cahaya merah di kaki langit di waktu pagi (fajar) bermula
ketika matahari berada di 19 derajat di bawah kaki langit. Sementara cahaya
warna merah di kaki langit di waktu senja (syuruk) akan hilang apabila
matahari berada 19 derajat di bawah kaki langit selepas jatuhnya matahari.
Selanjutnya, ia juga yang melahirkan cermin kanta cekung dan kanta
cembung. Dalam penelitiannya ia menggunakan mesin lathe (larik) untuk membuat
kedua cermin itu. Ia mengkaji Aberasi Sfera dan memehami bahwa dalam cermin parabola semua
cahaya dapat tertumpu pada satu titik.
Ibnu Al-Haitham juga yang menemukan teori biasan cahaya. Ia
menggunakan segi empat halatuju pada permukaan biasan beberapa abad sebelum
Isaac Newton memperkenalkannya di dunia Barat.
Dalam karya astronominya, ia melukis gerakan planet-planet, tidak
hanya dalam terma eksentrik dan episiklus tetapi juga dalam satu model fisika.
Ia melanjutkan pendapat ilmuwan Yunani tentang proses pengubahan langit abstrak
menjadi benda-benda padat.
Dan masih banyak lagi penemuan-penemuan Ibnu Al-Haitham serta para
ilmuwan Muslim lainnya. Mereka para pencari ilmu yang tak kenal lelah dan haus
akan ilmu. Karya-karya mereka memberikan sumbangan dan pencerahan bagi dunia
saintis.
Namun sayang nama-nama ilmuwan Muslim
ini masih sangat asing, bahkan tidak banyak dikenal. Padahal mereka merupakan
ilmuwan-ilmuwan besar Islam yang andilnya tidak kecil terhadap kemajuan ilmu
sains dan matematika dunia. Ryan Febrianti
Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapus