Koperasi dipercaya mampu menciptakan ekonomi masyarakat mandiri. Deputi Pengembangan SDM Kementerian Koperasi dan UKM mengadakan pelatihan koperasi syariah dari daerah ke daerah. Kali ini pelatihan ditujukan untuk Koperasi Pesantren di Jawa Barat. Sangat bermanfaat.
Deputi pengembangan SDM Kementerian Koperasi dan UKM saat ini sedang gencar-gencarnya mengadakan pelatihan koperasi berbasis syariah. Tujuannya, untuk melahirkan Sumber Daya Manusia (SDM) koperasi berbasis syariah yang mumpuni.
Pada bulan Juni 2012 lalu beberapa pesantren di Jawa Barat dan pelaku koperasi dari berbagai daerah mengikuti pelatihan koperasi berbasis syariah. Pelatihan berlangsung empat hari, dari 11 Juni sampai 14 Juni 2012 di Hotel Mitra, Bandung, Jawa Barat.
Diikuti oleh 60 peserta, pelatihan ini diharapkan dapat memicu semangat para santri maupun pelaku koperasi tentang bagaimana mengelola koperasi dengan sistem Islami. Maklum, selama ini para pelaku koperasi hanya mengenal istilah simpan pinjam dengan sistem bunga.
Tujuan utama pelatihan itu, agar masyarakat Indonesia mampu mandiri dengan koperasi. Pemberdayaan koperasi merupakan salah satu upaya pemerintah mengatasi kemiskinan.
“Satu-satunya badan usaha yang tidak bisa diperjualbelikan oleh orang luar negeri, ya koperasi,” ungkap Dinas Koperasi Bandung saat membuka pelatihan. “Koperasi adalah soko guru perekonomian rakyat,” tambahnya.
Walaupun waktunya singkat, para peserta mengaku mendapatkan cukup pengetahuan mengenai koperasi syariah. Materi yang disajikan dalam pelatihan ini antara lain, cara mendirikan koperasi, pelaksanaan rapat anggota, struktur organisasi dan tugas masing-masing divisi, produk jasa keuangan syariah, akuntansi KJKS (Koperasi Jasa Keuangan Syariah), prosedur dan strategi penghimpunan dana, penyalurannya serta pengelolaan dana hingga motivasi KJKS.
“Tentu saja tidak maksimal hanya dalam empat hari mempelajari ilmu perkoperasiaan. Tapi cukup membantu menangani permasalahan-permasalahan yang terjadi di koperasi selama ini,“ ujar Rian Iriana, peserta dari pesantren Al-Muawanah, Garut, Jawa Barat.
Rian Iriana mengaku senang bisa mengikuti pelatihan koperasi yang langsung dibimbing oleh tutor-tutor yang ahli di bidangnya. Banyak hal yang belum ia ketahui sebelumnya, seperti akad-akad pembiayaan maupun akuntansinya. “Semoga ilmu yang saya dapat di sini bermanfaat dan bisa langsung diaplikasikan di koperasi pesantren,” harap Iriana.
Hal senada juga disampaikan Sofiyandi Rahmat, pengelola Koperasi Muda Indonesia (KOMINDO), saat menyampaikan pesan dan kesannya di akhir acara. Menurut Sofiyandi, mendirikan KJKS ternyata tidak semudah membalikkan telapak tangan. Ia bersyukur bisa ikut pelatihan koperasi ini karena mendapatkan banyak ilmu soal dunia perkoperasian.
Bagi Sofiyandi, empat hari tidaklah cukup untuk menggali ilmu koperasi berbasis syariah. Ia berharap akan ada pelatihan lanjutan ke tingkat mahir khusus pengelola. “Alangkah baiknya dalam pelatihan ini dibentuk kelompok-kelompok kecil dan praktek membangun koperasi, agar mudah dipraktekkan langsung di lapangan,” tutur Sofiyandi memberikan saran.
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !