Headlines News :
Home » » Doa Penyanyi Jalanan

Doa Penyanyi Jalanan

Written By Admin on Minggu, 15 September 2013 | 21.50


Pancoran, 23 februari 2012


Halo Sobat Setia Ryan Febrianti's Blog, niatnya mulai hari ini Ryan's Blog akan terus update, tapi setiap hari senin aja ya. kali ini celotehan ryan yang sudah lama ditulis di Handphone baru akan di share di Blog ini, yaitu cerita dari bus kota. selamat membaca. tulisan ini bukan opini, hanya rintihan hati saat itu.

Ceritaku sore ini...

Di dalam bus kota tujuan cililitan-blok m, seorang nenek belum terlalu tua mendendangkan lagu islami, entah memang ia menciptakan lagu itu atau sengaja menjual kedok Islam agar mendapatkan simpati.

Setelah kepingan rupiah kuberikan padanya, ia langsung mendoakan ku. Begini doanya " anak sholeh, jika masih kuliah (mungkin setelan ku sore itu seperti anak kuliahan) semoga cepat lulus. Kalau sudah lulus semoga jadi pns" aku hanya tersenyum tipis. Dalam hati berkata," apa hebatnya jadi pns?" mengapa tidak jadi orang sukses...

Ternyata, banyak orang dahulu menganggap anaknya sukses jika menjadi pns,padahal pegawai negeri hanya menjalankan rutinitas harian dan berujung mendapatkan gaji bulanan.

Aman sudah pasti, masa tua pun terjamin

namun, faktanya banyak yang korup dan tidak sedikit orang membayar mahal demi mendapatkan sk pns ( Pegawai Negeri Sipil ).

Sebenarnya menjadi pns bkn pekerjaan yg menantang. Datang pagi pulang sore, ada kerjaan bahkan banyak yg tidak mengerjakan apa-apa Mendapatkan imbalan sesuai pangkatnya.

Padahal dari 10 pintu rezeki, 9 pintu terbuka bagi para pedagang...tapi kenapa manusia berlomba-lomba menjadi pekerja, bukan membuka lapangan kerja.

Selain itu, berwirausaha pekerjaan yang sangat menantang. Mottonya, tidak kerja tidak makan. Mungkin karena resiko tinggi menjadi alasan utama masyarakat tidak mau berwirausaha. Sebaliknya, jika sukses, hasilnya tak tanggung-tanggung. Rumah miliaran rupiah dianggap enteng saja. Ini arti hidup sebenarnya, sebesar usahamu, sebesar itu pula keuntunganmu.

Kembali kepada sebuah hadits, sebaik-baiknya pekerjaan, 'amalu rojulu biyadihi. Dari hadits ini, mengajarkan kita bahwa apapun pekerjaannya, kita harus tetap profesional. Dan setiap manusia harus tetap bekerja, bukan harus menjadi pekerja tetap.wallahu a'lam. Ryan febrianti
Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

'Quote'

“Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah"
- Pramoedya Ananta Toer-

" Pensil yang tumpul lebih baik dari ingatan yang tajam"
- Kaelany HD -

" Wa Laa Tamutunna Illa wa antum Kaatibuun "
- Prof.Ali Yaqub -




 
Support : Ekonomi Islam | Yans Doank | Murabahah Center
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. Ryan's Blog - All Rights Reserved
Template Design by Creating Website Published by Yans Doank