Headlines News :
Home » , » Tiga Pertanyaan Mencari Tuhan

Tiga Pertanyaan Mencari Tuhan

Written By Admin on Kamis, 08 Agustus 2013 | 01.11



Felix Y Siauw

“ Diselimuti berbagai pertanyaan tanpa menemukan jawaban, Felix Y Siauw memutuskan tidak beragama. Namun, pertemuannya dengan seorang ustad muda memecahkan puzzle kehidupan. Tanpa ragu ia pun memilih Islam sebagai penerang jalan hidupnya.”

Ketika memasuki usia 12 tahun, Felix Y Siauw menyimpan banyak pertanyaan di dalam hidupnya. Menurut dia, Jika seseorang masih mempunyai banyak pertanyaan, maka belum dikatakan beriman, dan Iman adalah percaya apa adanya, tanpa reserve. “ Itu lah suatu pernyataan yang akan selalu saya ingat sepanjang hidup ini,” ujarnya.

Diantara pertanyaan-pertanyaan yang mengganggu pikirannya, ada tiga pertanyaan besar yang harus ia temukan jawabannya agar hatinya tenang, yaitu darimana asal kehidupan ini,untuk apa adanya kehidupan ini dan akan seperti apa akhir kehidupan ini.


Sementara itu, sebagai seorang penganut Kristen Katolik, Felix pun bimbang dengan Tuhannya. “ Mengapa sang pencipta ada tiga,dan dari mana asal mereka, lalu mengapa Tuhan bisa mati dan bangkit kembali,bahkan disalib?,” tanyanya.

Setiap kali mencari jawaban, selalu saja mendapatkan jawaban mengambang dan tidak memuaskan. Sehingga hatinya pun diliputi kegelisahan mendalam. ketidakpuasan mendorong Felix membuka alkitab yang belasan tahun tidak pernah ia buka secara sadar dan sengaja.

Bukannya menemukan jawaban, ucap lelaki keturunan Tionghoa ini, sebaliknya mengejutkan saya. Pasalnya, ia baru saja mengetahui jika 14 dari 27 surat dari injil perjanjian baru ternyata ditulis oleh manusia. “ Saya hampir tidak percaya lebih dari setengah isi kitab ditulis oleh manusia,” tambah Felix.

Selain itu, ada hal yang lebih mengejutkannya bahwa setelah wafatnya Yesus, sisa kitab yang lainnya adalah tulisan manusia. “ Itu artinya Yesus tidak tahu isi injilnya, bahkan konsep trinitas yang menyatakan tuhan itu tiga merupakan hasil konggres di Kota Nicea pada tahun 325 M.” tandas Islamic Inspirator ini.

Sehingga proses pencarian jawaban pertanyaannya dalam alkitab pun tidak mendapatkan hasil. Dan ia pun memutuskan tidak lagi menganut agama yang tidak dapat memberikan jawaban pertanyaan yang mendasar. “ Juga tidak memberikan saya pedoman dan solusi menjalani hidup,” ungkap ustad Felix, sapaan akrab masyarakat.

Sejak itu Felix memilih tidak beragama walaupun percaya adanya Tuhan. “ Bagi saya semua agama sama, tidak ada yang salah dan tidak ada yang benar,” pikir dia saat itu.

Ia menganalogikan Tuhan laksana matahari, dimana para nabi dengan agamanya masing-masing adalah bulan yang memantulkan cahaya matahari. Dan pemantulan itu tidak ada yang sempurna. Sehingga agama pun tidak ada yang sempurna. “ Tanpa sadar saya menjadi manusia pluralis dan masuk kedalam ideologi sekular,” tuturnya.

Lima tahun kemudian Felix dipertemukan dengan seorang ustad muda. Dia pun mulai menceritakan pengalaman hidupnya dan ketiga pertanyaan yang selalu menyelimuti perjalanan hidupnya tanpa menemukan jawaban.

Felix mengawali diskusi dengan melontarkan pertanyaan, “Saya yakin Tuhan itu ada, dan saya berasal dari-Nya, tapi masalahnya ada 5 agama yang mengklaim mereka punya petunjuk bagi manusia untuk menjalani hidupnya. Lalu, manakah yang bisa kita percaya?” tanyanya pada sang Ustad.

Ustad muda itu pun menjawab “Apapun diciptakan pasti mempunyai petunjuk tentang caranya bekerja begitu juga dengan manusia. Masalahnya yang manakah kitab petunjuk yang paling benar dan bisa membuktikan diri kalau ia datang dari Sang Pencipta atau Tuhan yang Maha Kuasa” lalu diapun membacakan surat al-Baqarah ayat 2.

Felix pun terpesona dengan ketegasan dan kejelasan serta ketinggian makna dari kitab ini. Sesaat pikirannya bergejolak dan membeku. Dalam hati ia berkata, “ Mungkinkah ini yang selama ini saya cari.”

Belum mau mengakui keistimewaan al-Quran, ia kembali melontarkan pertanyaan “ Lalu mengapa agama yang sedemikian hebat malah terpuruk, menjadi pesakitan, hina dan menghinakan dirinya sendiri?”.

Dengan tersenyum dan penuh ketenangan ustadz muda itu menjawab “Islam tidak sama dengan Muslim. Islam sempurna, mulia dan tinggi, tidak ada satupun yang tidak bisa dijelaskan dan dijawab dalam Islam. Muslim akan mulia, tinggi juga hebat. Dengan satu syarat, mereka mengambil Islam secara kaffah (sempurna) dalam kehidupan mereka”

Lalu sang Ustad muda menjelaskan panjang lebar tentang maksud bahwa Islam berbeda dengan Muslim. Penjelasan itu sangat luar biasa, sehingga memperlihatkan bagaimana sistem Islam kaffah bekerja. “ Sesuatu tentang Islam yang belum pernah saya dengar sebelumnya,”  aku Felix.

Hingga akhirnya terjawab sudah ketiga pertanyaan yang tidak pernah lepas dalam ingatannya. Bahwa manusia berasal dari Sang Pencipta dan itu adalah Allah SWT. Hidup untuk beribadah kepada-Nya karena itulah perintah-Nya yang tertulis didalam al-Qur’an. Dan al-Qur’an dijamin datang dari-Nya karena tak ada seorangpun manusia yang mampu mendatangkan semacamnya.


Dan setelah hidup ini berakhir, kepada Allah manusia akan kembali dan membawa perbuatan ibadahnya selama hidup dan dipertanggungjawabkan kepada-Nya sesuai dengan aturan yang diturunkan oleh Allah.

Setelah menemukan jawaban atas pertanyaannya selama ini, tanpa pikir panjang ia memutuskan masuk Islam saat duduk di bangku kuliah semester tiga.

Berbagai macam halangan dan tantangan menemani Felix setelah menjadi seorang Muslim. Namun Islam membuatnya menemukan ketenangan hati dan pikiran sekaligus perjuangan. “ Perjuangan menyatukan Islam dan Muslim kaffah,” katanya. Ryan Febrianti
Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

'Quote'

“Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah"
- Pramoedya Ananta Toer-

" Pensil yang tumpul lebih baik dari ingatan yang tajam"
- Kaelany HD -

" Wa Laa Tamutunna Illa wa antum Kaatibuun "
- Prof.Ali Yaqub -




 
Support : Ekonomi Islam | Yans Doank | Murabahah Center
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. Ryan's Blog - All Rights Reserved
Template Design by Creating Website Published by Yans Doank